Search

Penganiayaan Sekuriti Rumah Dinas Bupati Badung Dipicu Kesalahpahaman Terkait Perekrutan Satpam

TRIBUNNEWS.COM, MANGUPURA - Seorang pria asal Banjar Grokgak, Desa Sempidi, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung, dibekuk polisi lantaran telah menjotos petugas sekuriti di Pusat Pemerintahan (Puspem) Badung, Sabtu (4/1/2020) sore.

Pria yang diketahui bernama Made Rai Topan Mulyawan (37) itu memukul salah satu sekuriti yang bertugas di rumah jabatan bupati Badung.

Pemukulan salah satu petugas sekuriti yang bernama I Gusti Ngurah Sumerta (52) asal Banjar Kangin, Desa Sempidi, Kecamatan Mengwi, Badung itu diduga karena kesalahpahaman dan ketersinggungan pelaku saat membicarakan perekrutan sekuriti.

Kabarnya, korban pernah memintai KTP ke seluruh petugas sekuriti yang bertugas menjaga Puspem Badung.

Terduga pelaku pemukulan sekuriti, Made Rai Topan Mulyawan kaki tangannya di borgol dengan rantai saat diamankan Polsek Mengwi.
Terduga pelaku pemukulan sekuriti, Made Rai Topan Mulyawan kaki tangannya di borgol dengan rantai saat diamankan Polsek Mengwi. (Dok Polsek Mengwi)

Menurut informasi yang didapat, kejadian itu berlangsung sekitar pukul 15.30 Wita.

Saat itu korban atau Gusti Ngurah Sumerta dan temannya sedang melaksanakan tugas jaga di rumah jabatan bupati Badung.

Tiba-tiba datang pelaku yang kerap disebut Topan, dan menanyakan anak bupati Badung.

Nah saat ditanya korban pun menjawab bahwa anak bupati yang ditanyakan sedang ada di Desa Pelaga, Petang.

"Mengetahui yang dicari tidak ada, setelah itu terjadi percakapan antara pelaku dan korban tentang masalah perekrutan sekuriti di Puspem, yang dimenangkan oleh PT Inti Sarana Wijaya. Mungkin pelaku tersinggung atau bagaimana oleh korban," jelas sumber polisi yang enggan disebutkan namanya.

Dijelaskan, korban yang juga petugas sekuriti di Puspem pernah mengumpulkan KTP anggota satpam di Puspem.

Let's block ads! (Why?)



https://ift.tt/2FkNF4A

January 06, 2020 at 07:02AM

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Penganiayaan Sekuriti Rumah Dinas Bupati Badung Dipicu Kesalahpahaman Terkait Perekrutan Satpam"

Post a Comment

Powered by Blogger.