TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dua kandidat yang akan bertarung di Pilpres 2019, telah merampungkan tiga babak debat sebelum bertarung pada 17 April mendatang.
Berbeda dengan debat sebelumnya, di debat ketiga, calon wakil presiden (Cawapres) menjadi aktor utama, dan menjadi panggung penegasan bahwa kursi Wapres bukanlah pelengkap demokrasi.
CEO Makna Informasi, Rahmat Yananto memaparkan, debat ketiga kemarin merepresentasikan adu gagasan dua generasi, Sandiaga Uno Generasi X, yang dekat dengan Generasi Y (Millenials).
Sementara Kyai Ma’ruf Amin sebagai perwakilan generasi Baby Boomers yang tumbuh di era pertanian dan manufaktur.
"Dalam konteks perebutan suara millenials tentu saja jarak generasi tersebut menjadi kelemahan untuk Kyai Ma’ruf. Sebaliknya, kedekatan Sandiaga Uno dengan generasi Millienials menjadi kekuatan," ujar Rahmat kepada wartawan di Jakarta, Rabu (20/3/2019).
Salah satu kekuatan Sandi ialah ketika melontarkan gagasan tentang 'Rumah Siap Kerja' dan mengganti Ujian Nasional (UN).
Rahmat menggarisbawahi, melalui kebijakan tersebut Sandiaga seolah ingin mengingatkan bahwa tamatan SMK, SMA dan Diploma menjadi penyumbang angka pengangguran.
"Tamatan sekolah-sekolah tersebut seharusnya mendapatkan kesempatan kerja yang lebih baik," katanya.
Baca: Sandi Terharu Erwin Aksa Dinonatifkan Golkar Karena Dukung Dirinya
Selain itu, melalui dua program diatas, Sandiaga juga seakan mendeteksi adanya ketidaksesuaian kompetensi dengan kebutuhan industri (pasar).
Alhasil Rumah Siap Kerja yang bisa berbentuk coworking, creative hub, mampu menjembatani ketidaksesuaian tersebut dalam satu pelayanan terpadu.
Sementara, Kyai Ma’ruf justru menawarkan Kartu Pra Kerja, gagasan yang pernah disampaikan Presiden Jokowi sebagai capres 01 pasangan Jokowi-Ma’ruf Amin.
"Inilah yang membedakannya dengan posisi gagasan Sandiaga tentang Rumah Siap Kerja. Rumah Siap Kerja digagas Sandiaga berdasarkan pengalamannya, yang dirumuskan relevan menjadi solusi masalah pengangguran," urainya.
https://ift.tt/2Jmeg66
March 20, 2019 at 02:36PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Milenial Memilih: 'Rumah Siap Kerja' atau 'Kartu Pra-Kerja'"
Post a Comment