Search

Ekonomi Global Kurang Menguntungkan, Ekspor Toyota Indonesia Tetap Tumbuh

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kinerja otomotif tanah air beberapa tahun belakangan tengah menghadapi tantangan baru yaitu situasi ekonomi yang tidak menentu. Proteksi dan perang dagang yang dilakukan oleh beberapa negara membawa dampak signifikan terhadap pertumbuhan ekspor otomotif.

Mengawali tahun 2019, ekspor kendaraan utuh atau Complete Build-up (CBU) bermerek Toyota sepanjang dua bulan pertama (Januari – Februari) tetap tumbuh positif sebesar 4% dengan volume 30.550 unit dibandingkan periode yang sama pada tahun 2018 yang berjumlah 29.500 unit, di tengah ketidakpastian kondisi ekonomi global.

Bob Azam, Direktur Administrasi, Korporasi dan Hubungan Eksternal PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) mengungkapkan kondisi ekonomi global saat ini sangat kurang menguntungkan. Namun, TMMIN tetap berupaya untuk menjaga konsistensi kinerja ekspor agar tetap tumbuh positif. Hal ini salah satunya didukung oleh kekuatan brand Toyota yang memberikan jaminan kualitas bagi pelanggan di berbagai belahan dunia.

Baca: Mengaku Siap di MotoGP Argentina, Valentino Rossi Berharap Akan Wet Race

"Kinerja awal tahun ekspor kami masih positif walaupun banyak proteksi dan perang dagang. tapi kami optimistis pertumbuhan ekspor tahun 2019 ini naik di atas 5%,” ungkap Bob Azam, Sabtu (30/3).

Model SUV Fortuner kembali menjadi primadona ekspor CBU kendaraan bermerek Toyota dengan total pengapalan sebanyak 7.890 unit atau berkontribusi sebesar 26% sepanjang bulan dua bulan pertama 2019.

Kontributor kedua adalah model hatchback Agya (atau disebut Toyota Wigo di negara tujuan ekspornya) dengan volume sebanyak 5.900 unit (19%) dari total performa ekspor kendaraan utuh bermerek Toyota.

Tempat ketiga diduduki oleh model SUV kecil Rush dengan total 5.330 unit (17%). Selain tiga model ekspor favorit tadi, model-model CBU bermerek Toyota produksi Indonesia yang juga turut meramaikan pasar internasional adalah Vios 3,270 unit, Avanza 4.180 unit, Town Ace/ Lite Ace 2.280 unit, serta Kijang Innova, Sienta, dan Yaris dengan total 1.700 unit.

Dari sembilan model ekspor CBU Toyota, 2 model SUV menyumbangkan kontribusi besar terhadap ekspor yaitu sebanyak 43%. Hal ini tidak lain menunjukan bahwa tren permintaan pasar global terhadap model SUV sangat tinggi.

"Kami lihat tren global menuju SUV, biasanya saat harga minyak rendah permintaan SUV bagus," tambah Bob.

Menurutnya Sebagai salah satu produsen SUV dengan tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) yang tinggi, Toyota Indonesia terus meningkatkan daya saing produk SUV sehingga dapat menjadi salah satu pemain aktif untuk mengisi pasar global tanpa mengesampingkan pemenuhan permintaan konsumen di pasar domestik.

Let's block ads! (Why?)



https://ift.tt/2YAb3mZ

March 31, 2019 at 05:01PM

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Ekonomi Global Kurang Menguntungkan, Ekspor Toyota Indonesia Tetap Tumbuh"

Post a Comment

Powered by Blogger.