TRIBUNNEWS.COM, PEKALONGAN - Pria paruh baya ini terus menatap ke arah sebuah pusat perbelanjaan yang terletak di Jalan Cipto Mangunkusumo Kota Pekalongan.
Bahkan Yulianto (65) sampai tak menghiraukan lalu lalang masyarakat dan keramaian kendaraan di jalan raya yang ada di sekitarnya.
Dia sempat beberapa kali bertanya kepada orang sekitar tentang bangunan bertuliskan Rahayu di kompleks perbelanjaan tersebut.
Diketahui Rahayu merupakan gedung bioskop yang ada di Kota Pekalongan dan namanya termasyhur di era 1980.
"Apa sudah tidak ada lagi Gedung Bioskop Rahayu, kenapa sudah menjadi pusat perbelanjaan seperti ini," kata Yulianto, Kamis (21/3/2019).
Yulianto yang pernah tinggal di Kota Pekalongan pada 1970 hingga 1980 tersebut menuturkan, sering menyaksikan film Indonesia maupun film barat di Bioskop Rahayu.
"Saya masih ingat waktu itu tiket bioskop hanya Rp 500 untuk film Indonesia, bahkan saat itu sangat ramai sekali, baik film Indonesia, India, dan barat diputar di Bioskop Rahayu. Tapi sekarang sudah menjadi pusat perbelanjaan seperti ini," paparnya.
Sementara itu, Moch Dirhamsyah, pegiat sejarah Kota Pekalongan menjelaskan, bioskop di Kota Pekalongan sudah ada dari 1920.
"Gedung bioskop tertua di Pekalongan bernama Royal Sinema, kemudian berubah nama menjadi Bioskop REX kemudian Rahayu," jelasnya.
Gedung Bioskop Rahayu diterangkannya juga sebagai tempat pertemuan, bahkan pada 1930 pernah digunakan oleh Presiden Soekarno.
https://ift.tt/2Fr5xLX
March 21, 2019 at 09:20PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Pegiat Sejarah Kritik Pemkot Pekalongan yang Dinilai Belum Melindungi Aset Sejarah"
Post a Comment