TRIBUNNEWS.COM, YOGYA - Hannah, guru asal University of Perpetual Help System DALTA Filipina ini tampak begitu menikmati ketika dirinya belajar membatik bersama enam guru asal Filipina lainnya di SMKN 5 Yogyakarta, Selasa (14/5/2019)
Hannah berkonsentrasi penuh saat tangannya menggoreskan canting berisi malam di atas sehelai kain putih.
Dengan penuh hati-hati, ia membuat pola di atas kain prima berukuran 130x35 centimeter itu.
Sesekali senyumnya mengembang ketika ia melihat batik hasil karyanya.
Baginya, ini merupakan kali pertama ia bisa belajar membatik secara langsung.
"Ini pertama kali saya membatik dalam hidup saya. Sangat mengasyikan, pengalaman yang indah bagi saya," ujarnya kepada Tribunjogja.com.
Ia mengaku sempat kesulitan, sebab harus memposisikan canting tepat pada garis pola agar malam tidak keluar dari pola.
"Meskipun pada awalnya sangat susah tapi sepanjang membuat batik, semakin lama semakin mudah. Susahnya itu ketika saya berpikir saya takut salah, karena saya ingin hasil batiknya bagus," lanjutnya.
Sebanyak tujuh guru asal Filipina ini tengah belajar membatik di SMKN 5 Yogyakarta dalam rangka pertukaran budaya yang diinisiasi oleh Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) Kedutaan Besar Republik Indonesia di Filipina.
Tak hanya belajar membuat batik cap dan tulis, mereka juga akan belajar Tari Angguk di SMAN 1, Kokap, Tari Kreasi di SMAN 3 Yogyakarta dan SMAN 8 Yogyakarta.
http://bit.ly/2E8DboT
May 14, 2019 at 09:13PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Kesan Guru Asal Filipina Belajar Membatik di Jogja, Awalnya Sulit dan Takut Sakah, Lama-lama Asik"
Post a Comment