Kumpulan batu-batu vulkanis seluas lebih dari 150 kilometer persegi mengapung di Samudra Pasifik, kata para ilmuwan.
Lautan batu apung - yang ukurannya sama dengan 20.000 lapangan sepak bola - pertama kali dilaporkan beberapa pelaut Australia permulaan bulan ini.
Para pengamat mengatakan batu tersebut kemungkinan berasal dari gunung api bawah laut di dekat Tonga yang meletus sekitar tanggal 7 Agustus menurut foto satelit.
Para pelaut telah diperingatkan untuk menghindarinya.
Batu apung adalah jenis batu ringan, penuh rongga yang dapat mengapung di air. Batu ini berasal dari magma yang mendingin dalam waktu cepat.
Kumpulan batu vulkanis dalam ukuran besar kemungkinan besar akan terbentuk ketika gunung api berada di air yang lebih dangkal, kata para ahli.
Pasangan warga Australia yang sedang berlayar menggunakan katamaran ke Fiji adalah orang pertama yang melaporkan "lautan batu apung", setelah secara tidak sengaja mengarunginya pada malam hari.
"Tak ada gelombang besar dan kapal hanya bergerak dengan kecepatan satu knot," tulis Michael Hoult dan Larissa Brill di internet pada tanggal 16 Agustus.
"Kumpulan batu terlihat luas sekali di bawah cahaya bulan, disinari lampu kami."
Mereka sempat untuk sementara terhenti berlayar karena batu menghambat kemudi, tetapi kemudian mereka dapat berlayar keluar.
https://ift.tt/2LfrwXM
August 28, 2019 at 07:29AM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Batu apung penuhi perairan seluas 20.000 kali lapangan sepak bola di Samudra Pasifik"
Post a Comment