TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG -Rektor Matana University , Arry Basuseno, MBA, Ph.D, menginginkan Matana University menjadi kampus yang dapat menjadikan penelitian sebagai budaya.
Tidak hanya sebatas mahasiswa tapi juga seluruh civitas akademisi dan praktisi.
"Tentunya kami berharap ketika para mahasiswa sudah memiliki budaya untuk melakukan penelitian, maka ketika mereka lulus dapat merespons kebutuhan untuk mencapai revolusi industri 4.0 di Indonesia dengan tepat" kata Seminar dan Lokakarya Kualitatif Indonesia yang dikemas dengan tema ‘Pengembangan Budaya Penelitian Menuju Indonesia 4.0’.
Menurut Arry, bukan bagaimana banyaknya mahasiswa datang kuliah tapi bagaimana buah yang mereka hasilkan dalam 5-10 tahun ke depan.
"Jangan sampai ada yang terlibat korupsi dan hal-hal yang tak diinginkan,” kata rektor dari Universitas yang didirikan pada 2014 ini." katanya.
Ketua NU, Said Aqil Siradj juga berharap semua mahasiswa Matana kelak dapat menjadi panutan bagi sesama dan berguna dengan apa pun yang mereka tekuni di Universitas Matana ini.
Di bagian lainnya, Matana University menjalin bekerjasama dengan Dewan Pengurus Pusat Indonesian Qualitative Researcher Association (DPP IQRA) pada 19-20 Maret 2019 menggelar Seminar dan Lokakarya Kualitatif Indonesia yang dikemas dengan tema ‘Pengembangan Budaya Penelitian Menuju Indonesia 4.0’.
Baca: Pemantauan Dana Transfer Daerah Pendidikan Menurut PSI Permasalahan Fundamental
Seminar dan Lokakarya Kualitatif Indonesia (SLKI) 2019 adalah kegiatan yang mempertemukan para peneliti berbasis kualitatif dari seluruh institusi pendidikan tinggi serta lembaga penelitian pemerintah dan independen dari seluruh Indonesia.
Seminar tersebut menghadirkan pembicara/narasumber diantaranya, Arry Basuseno, MBA, Ph.D yang juga Rektor Matana University, Prof. Dr. Burhan Bungin, Ph.D sebagai Ketua Umum IQRA, Prof. Dr. KH. Said Aqil Siradj, MA sebagai Ketua Dewan Pembina IQRA, dan Dr. H Andi Budi Sulistijanto - Bendahara Umum IQRA.
Acara ini terbuka bagi semua kalangan umum, anggota IQRA, dan mahasiswa.
Rangkaian kegiatan selama dua hari tersebut akan diisi dengan seminar nasional di DPR, Lokakarya Penerapan Standar Kualitas Peneliti, dan Seminar ‘Call for Paper’ di kampus Matana University.
Seminar dan Lokakarya Kualitatif Indonesia 2019 yang dilaksanakan ini merupakan salah satu langkah membangun role model pendidik dan peneliti yang ideal.
"Sekaligus menjadi peletak dasar sekaligus memberi arahan substansif bagi pembangunan berkelanjutan yang tengah dipacu Indonesia yaitu dalam membangun narasi kolektif tentang pengembangan budaya penelitian, khususnya penelitian kualitatif yang sesuai dengan perubahan peradaban menuju Indonesia 4.0,” katanya.
https://ift.tt/2W8tOvN
March 19, 2019 at 11:33PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Universitas Matana Jadikan Momentum Industri Indonesia Mapan Melalui Pengembangan Budaya Penelitian"
Post a Comment