Laporan Wartawan Tribun Jabar, Mumu Mujahidin
TRIBUNNEWS.COM, SOREANG - Seorang Pengawas Tempat Pemungutan Suara (PTPS) di Kabupaten Bandung meninggal dunia saat bertugas mengawas jalannya penghitungan suara, Kamis (18/4/2019). Selain itu, seorang PTPS lainnya dalam kondisi kritis setelah melaksanakan tugasnya.
Koordinator Divisi Penanganan dan Penindakan Pelanggaran Bawaslu Kabupaten Bandung Komarudin mengatakan seorang PTPS 8 di Desa Cikuya, Kecamatan Cicalengka, Iwan Hermawan (55) meninggal dunia pada Kamis (18/4/2019) malam.
"Seorang PTPS tersebut diketahui meninggal pada saat setelah mengawal proses pungut hitung suara, rekap dan pengembalian logistik ke PPS," tuturnya di Kantor Bawaslu, Soreang, Jumat (19/4/2019).
Menurutnya berdasarkan keterangan dari pihak keluarga, yang bersangkutan meninggal setelah mengawal logistik ke PPS. Ketika selesai melakukan tugasnya itulah almarhum meninggal dunia di rumahnya sebelum dibawa ke rumah sakit.
"Iya beliau meninggal dunia setelah melakukan tugasnya sebagai PTPS. Diduga karena kelelahan," ujarnya.
Selain itu kata Komarudin, ada seorang PTPS di TPS 55 Kelurahan Andir, Kecamatan Baleendah yang juga mengalami kelelahan dalam bertugas. Seorang PTPS tersebut bernama Ganjar Fathurrahman.
Ganjar terpaksa harus dilarikan ke klinik setempat saat melakukan penertiban alat peraga kampanye pada H-1 pelaksanaan pemilu, Selasa (16/4/2019). Menurutnya Ganjar juga mengalami kelelahan, hingga menyebabkan pecah pembuluh darah dan harus dirawat di Rumah Sakit.
"Menurut informasi saat ini kondisinya masih kritis dan dirawat di Rumah Sakit Imanuel. Beliau masih koma di rumah sakit," katanya.
PTPS, lanjut Komarudin, memang mempunyai beban kerja yang lumayan berat. Sejak dilantik pada 23 hari sebelum tahapan pungut hitung, PTPS sudah harus melakukan pengawasan di lapangan sampai turut mengawasi kampanye rapat akbar partai politik.
"Saat masa tenang, PTPS juga dilibatkan dalam penertiban APK karena peserta pemilu tidak mempunyai kesadaran untuk menurunkan sendiri APK milik mereka. Mereka harus mengikuti kemanapun petugas Satpol PP pergi, pada saat penertiban APK," tuturnya.
Selesai melakukan penertiban, PTPS juga diharuskan melakukan pengawasan di TPS masing-masing. Proses ini membutuhkan energi yang sangat banyak, karena harus juga mengawasi pergerakan logistik dari PPS ke TPS.
"Ritme kerjanya memang tidak teratur, ditambah beban kerja yang juga banyak menyebabkan petugas kita ini kurang istirahat, pola makan kadang tidak teratur sehingga sangat rentan mengalami kelelahan," ujarnya. (*)
Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Seorang Petugas TPS di Cicalengka Meninggal Dunia, Seorang di Baleendah Kritis, Akibat Kelelahan
http://bit.ly/2Gy87k4
April 19, 2019 at 08:56PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Akibat Kelelahan, TPS di Cicalengka Meninggal Dunia, Seorang di Baleendah Kritis"
Post a Comment