TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar dan Duta Besar Kerajaan Belanda untuk Indonesia Rob Swartbol serta Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan meresmikan Program Penelitian dan Percontohan Intersepsi Sampah Plastik di Sungai yang berlokasi di Cengkareng Drain menggunakan River Cleaning-up System (RCS) di kawasan Pantai Indah Kapuk Jakarta Utara.
Program ini melibatkan berbagai pihak baik dari institusi pemerintah maupun swasta yang dikoordinasikan oleh Kemenko Maritim dengan melibatkan berbagai instansi antara lain, Balai Besar Sungai Ciliwung Cisadane, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (BBWS-PUPR), Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Dinas Lingkungan Hidup Pemerintah DKI Jakarta (DLH DKI), Danone-AQUA dan lembaga penelitian Solid Waste Indonesia (SWI).
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan mengatakan hasil program percontohan ini nantinya akan di replikasi setidaknya di 14 sungai di DKI Jakarta untuk mencegah mengalirnya sampah ke lautan.
"Sebagai upaya pengelolaan sampah, penting bagi kita untuk memulai mengembangkan sistem ekonomi sirkular. Jika kita memulai mengelola sampah secara komprehensif, akan tercipta siklus ekonomi baru yang dapat bermanfaat bagi masyarakat," ujar Luhut, Rabu (15/5/2019).
Deputi Gubernur Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Oswar Muadzin Mungkasa mengatakan salah satu kunci keberhasilan program pengelolaan sampah adalah kesadaran masyarakat akan pentingnya kontribusi mereka untuk mengubah kebiasaan membuang sampah kesungai.
"Karena itu dibutuhkan edukasi terus menerus kepada masyarakat terkait dampak negatif yang ditimbulkan dari kebiasaan tersebut," ujarnya.
Pada kesempatan itu, Presiden Direktur PT. Tirta Investama (Danone-AQUA) Corine Tap mengatakan program ini merupakan salah satu dukungan dan Komitmen Danone AQUA untuk membantu upaya pengurangan sampah plastik.
"Kami bangga menjadi salah satu mitra strategis dalam proyek penelitian ini. Penelitian ini diharapkan untuk mendapatkan data dan perspektif yang berharga tentang komposisi, aliran limbah plastik, valorisasi atau daur ulang limbah plastik dari sungai, dan apa yang dapat kita lakukan untuk mengumpulkan limbah plastik dari sungai sebelum mencapai lautan," ungkapnya.
"Kami berharap bahwa penelitian itu akan mendukung kami dalam mencapai ambisi 100% sirkular tahun 2025 dan memahami apa yang dapat dilakukan untuk mengumpulkan sampah secara efektif dan efisien sejalan dengan gerakan yang kami inisiasi yaitu BijakBerplastik," tambah Corine.
Peluncurkan program ini merupakan tindak lanjut dari penandatanganan Nota Kesepahaman (MOU) Program Percontohan Pembersihan Sungai-Sungai di Wilayah Jakarta pada tanggal 12 Juli 2017 yang di lanjutkan dengan perjanjian antara pemerintah Indonesia dan Belanda pada 26 April 2018 yang lalu.
http://bit.ly/2Q82j3F
May 15, 2019 at 09:18PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Dua Menteri dan Dubes Belanda Resmikan Program Penelitian dan Percontohan Intersepsi Sampah Plastik"
Post a Comment