Presiden Trump Akan Ke Jepang Pengamanan Sangat Ketat, 25.000 Polisi Dikerahkan

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Kedatangan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump hari Jumat malam (24/5/2019), pengamanan menjadi sangat ketat sekali di Tokyo.

"Kalau kepala negara besar datang seperti Trump, pasti jalanan akan macet deh nantinya, ditutup di mana-mana," papar Komiya seorang sopir taksi Tokyo kepada Tribunnews.com Kamis ini (25/5/2019).

Pengelola bandara Haneda juga telah bekerja hari ini menutup semua loker demi keamanan di bandara tersebut.

"Kita akan lakukan banyak sekali pengamanan di bandara Haneda ini dan maaf atas ketidaknyamanan ini bagi masyarakat," papar Takayanagi pengelola bandara Haneda siang ini.

Pihak kepolisian mengerahkan sedikitnya 25.000 polisi termasuk pasukan K-1 khusus anjing yang dapat mengendus semua hal berbahaya di sekitar rute yang akan dilakukan Presiden Trump.

Selain akan menonton Sumo di Ryogoku Tokyo, Trump juga akan bermain golf dengan PM Jepang Shinzo Abe di Mobarashi perfektur Chiba.

Polisi juga mengirimkan surat larangan menerbangkan drone serta radio control lainnya, mulai 24 Mei sampai dengan 27 Mei selama kunjungan Trump ke Jepang.

Tempat sampah pun akan banyak ditutup di beberapa tempat guna mengantisipasi berbagai hal, terkait keamanan.

Penjagaan 24 jam Tokyo dan sekitarnya akan dilakukan total oleh semua pihak keamanan, polisi dan intelijen Jepang di berbagai wilayah Tokyo.

Kemungkinan pemeriksaan identitas akan banyak pula dilakukan di tengah masyarakat terutama yang dekat dengan jalur yang akan dilalui Trump nantinya.

Kunjungan Trump kali ini untuk memberikan ucapan selamat kepada Kaisar dan Permaisuri Jepang yang baru dan berharap untuk kerjasama yang lebih baik lagi di masa depan antara kedua negara tersbeut, ungkap sumber Tribunnews.com.

Presiden Trump juga akan membicarakan dengan PM Abe permasalahan dengan Korea Utara termasuk pula masalah penculikan warga Jepang oleh Korea Utara yang telah puluhan tahun belum juga selesai hingga kini.

Let's block ads! (Why?)